Cari-film

Film terbaru yang diputar pada Jakarta Internasional Film Festival (JiFFest) 2007 ini tidak jauh berbeda dengan The Jak, karyanya yang dirilis pertengahan 2007 silam. Masih menceritakan fanatisme dan dukungan heroik yang ditunjukkan oleh suporter sepak bola Tanah Air. Kalau dalam The Jak, dominasi pendukung adalah kesebelasan Jakmania Jakarta, maka di film The Conductors, Aremania Malang yang menjadi objeknya. Namun, meskipun tema boleh dibilang sama, tetapi angle yang diambil oleh Andy dalam film terbarunya ini memang beda. Film kedua produksi Bogalakan Pictures ini lebih banyak bicara tentang seorang dirigen atau konduktor yang memimpin ratusan hingga ribuan orang untuk bernyanyi. "Memang ada perbedaan dalam ketiga karakter orang di film tersebut, tetapi mereka punya satu persamaan, yaitu sama-sama mengatur orang," ujar Andy di Blitz Meghaplex. Film The Conductors menceritakan tiga orang pria yang berprofesi sebagai konduktor dalam pengertian yang berbeda satu sama lain. Satu sebagai pemimpin orkestra terkemuka (Addie MS), satu pria memimpin 5.000 penyanyi dalam sebuah paduan suara (AG Sudibyo), dan satu lagi adalah pencinta sepak bola yang dapat menggerakkan 50.000 orang menari dan menyanyi (Yuli 'Somphiel' Sugianto). Ketiga pria ini memiliki kharisma yang merefleksikan kekuatan jiwa kepemimpinan mereka. Selama tujuh bulan, Ucup dibantu oleh dua orang kru utama, menggarap film ini. Proses yang cukup lama, adalah menunggu para 'pemain' benar-benar bisa diambil gambarnya. "Paling lama nunggu waktu pementasan Pak Dibyo (AG Sudibyo, red), karena baru sekitar Agustus 2007 ketika paduan suara UI tampil " ungkap Ucup, sapaan akrabnya. The Conductors berusaha untuk mengungkap sisi lain dari Addie MS (Twilite Orchestra), AG Sudibyo (Paduan Suara Mahasiswa UI) dan Yuli 'Soemphil' (Aremania), menampilkan kiat dan semangat dari anak manusia yang sangat mencintai profesinya tersebut. Perpaduan dari suara yang dihasilkan oleh puluhan hingga ribuan orang kala membawakan lagu ternyata mampu menjadi sebuah ilustrasi musik yang cukup menggetarkan dan mampu di tampilkan dengan baik oleh Ucup. "Aku cuma pingin orang tahu bahwa film indie bisa jadi sebuah pilihan, zaman sekarang orang banyak yang nggak percaya hal itu," ungkap sutradara sekaligus penulis naskah sekaligus produser film yang menghabiskan biaya sekitar Rp150 juta itu. Download Download Film From IDWS KLIK DISINI (Server 5)